Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Keinginan Bunuh Diri itu Muncul Lagi

Kompas.com - 13/06/2011, 09:25 WIB

TANYA :

Kira-kira 2 tahun lalu saya dirawat seorang psikiater. Hanya beberapa kali saya mengikuti terapi, saya memutuskan untuk menghentikannya. Akhir-akhir ini, pikiran saya kembali lagi seperti dulu. Setiap saya dihadapkan pada suatu masalah dan saya tertekan, seringkali saya berpikir untuk mengakhiri hidup saya.

Bahkan saya selalu merencanakan tiap detil tindakan bunuh diri tersebut (ex: cara,waktu dan tempat), setiap kali keinginan itu muncul. Selain itu, yang lain yang saya keluhkan adalah kemarahan saya yang meledak-ledak, susah tidur, gelisah tanpa sebab, migrain berkepanjangan.  Apa yang harus saya lakukan dok?

(Rini, 25, Surabaya)

 

JAWAB :

Rini yang baik,

Sayangnya Rini tidak menyebutkan diagnosis terakhir yang dikatakan oleh psikiater Rini dan obat apa saja yang diberikan. Kalau yang Rini katakan saat ini hanya merasa tertekan setiap dihadapkan pada masalah lalu berpikir untuk bunuh diri maka kondisi ini tidak terlalu pas sebenarnya jika dikatakan mengarah ke depresi berat, walaupun ada pikiran untuk bunuh diri dengan caranya yang jelas.

Pertanyaan yang mungkin masih perlu diklarifikasi adalah apakah rasa tertekan ini dialami setiap hari dan setiap saat tanpa adanya pemicu yang jelas atau hanya saat ada masalah saja ? Kalau jika setiap saat dan tanpa pemicu yang jelas maka kemungkinan ke arah diagnosis depresi masih memungkinkan. Namun jika tidak maka kemungkinan ke arah Gangguan Penyesuaian.

Namun jika melihat keluhan Rini selanjutnya, di mana ada kemarahan yang meledak-ledak, gelisah tanpa sebab dan sulit tidur, maka kemungkinan Rini bisa saja mengalami apa yang dinamakan gangguan kestabilan mood dikaitkan dengan gejala depresinya. Dahulu keadaaan seperti ini biasanya disebut sebagai Depresi Agitatif (Depresi namun dengan gejala-gejala agresifitas, kemarahan dan kegelisahan berat).

Ada baiknya Rini kembali berkonsultasi dengan psikiater yang dulu pernah merawat Rini, ini untuk memudahkan proses kelanjutan pengobatan karena beliau yang sudah pernah merawat sehingga mengetahui perkembangan gangguan yang dialami Rini sejak awal. Semoga jawaban ini bisa membantu.

Salam Sehat Jiwa !

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau